etharingo

Hakuna Matata

Tugas 4 KM

December26
  1. Perbedaan knowledge goal dari strategic, operational, dan normative management adalah :
    • Normative Management
    • =>  Normative yang bersumber dari istilah norma, maksudnya adalah bahwa sasaran perusahaan yang ingin dicapai secara norma. Jadi di sini KM tidak hanya sebagai tempat penyimpanan saja, melainkan bertujuan untuk membangun faktor budaya terhadap para karyawan agar terbiasa melakukan sharing knowledge mengenai apa yang dimiliki kemudian mau saling membantu sebagai team. Jadi tiap karyawan nantinya diharapkan untuk mau saling berbagi, saling bertanya sehingga segala permasalahan dan kesulitan yang ada dapat dihadapi dan diselesaikan secara bersama-sama. Sasaran inilah yang menjadi goal management dari segi normative management.

    • Strategic Management
    • =>  Sesuai dengan namanya, disini yang menjadi tujuan knowledge adalah di bagian strategi yang nanti arahnya untuk jangka panjang, dan hal ini akan mempengaruhi perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan di pasar. Jadi KM harusalah dibuat secara jelas dalam jangka panjang yang umtuk meraih target percepatan untuk dicapai oleh perusahaan. Dan biasanya dari tujuan strategi managemen ini sasarannya akan dipecah menjadi sasaran jangka pendek dalam tujuan operational management.

    • Operational Management
    • =>  Sasaran pada operational management pengaruhnya dalam jangka pendek, hal ini terlihat dari tingkat pencapaiannya. Aspek-aspek yang dijadikan sasaran terlihat langsung dengan pencapaian yang mempermudah proses operasional sehari-hari. Sasaran di sini juga mempengaruhi pasar dan persaingan namun lebih ke sisi operasionalnya, misalnya ketika melayani informasi ke pelanggan.

  2. Perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition
    • Knowledge Identification
    • =>  Merupakan dasar dari proses untuk melihat apa saja knowledge yang dimiliki oleh perusahaan yang nantinya akan di-manage karena jika terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi knowledge maka aspek yang akan di-manage nantinya akan menjadi salah arah. Untuk itu dalam melakukan identifikasi knowledge haruslah dilakukan secara lengkap, mulai dari memperhatikan siapa yang akan menggunakan knowledge tersebut yang akan menjadi kunci, untuk apa knowledge tersebut digunakan, dan isi dari knowledge agar nanti lebih mudah dalam mengelolanya. Jadi indentifikasi knowledge tersebut khusus membahas faktor-faktor internal perusahaan.

    • Knowledge acquisition
    • =>  Knowledge acquisition merupakan lanjutan dari identification knowledge yaitu khusus membahas faktor-faktor external dari perusahaan. Jadi setelah mengetahui dengan jelas apa yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan juga perlu mengetahui dan melihat secara jelas knowledge yang ada di luar perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Biasanya berupa data, sistem, atau tatanan perusahaan yang bersifat budaya, maupun langsung ke spesifik orang tertentu yang mempunyai keahlian untuk meningkatkan potensi perusahaan.

  3. Tiga pendekatan dalam knowledge identification, yaitu :
    • Pendekatan structural
    • =>Structural itu berarti bahwa knowledge yang dibentuk berasal dari struktur perusahaan, jadi biasanya knowledge yang ada berbentuk tatanan, aturan dan standar perusahaan. Contoh pendekatan structural ini misalnya struktur organisasi yang dibentuk dengan rincian tugas dan wewenang bahkan akan lebih baik jika dilengkapi dengan panduan bagaimana mengerjakan setiap pekerjaan tersebut. Lalu mengidentifikasi tata cara pengerjaan yang dilengkapi dengan intruksi kerja, standar isian yang melengkapi panduan cara melakukan pekerjaan.

    • Pendekatan activities
    • => Setelah melihat tatanan atau struktur perusahaan, kemudian melihatnya secara aktivitas. Biasanya di sini lebih menggambarkan atau lebih detail mengenai aktivitas yang dilakukan setiap orang dalam mengerjakan setiap pekerjaan dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Misalnya setiap karyawan melakukan pekerjaannya tentu saja berbeda-beda cara pengerjaannya di tiap orang.

    • Pendekatan behavioral
    • =>  Pendekatan yang ketiga adalah behavioral yang menyangkut sisi budaya. Perusahaan biasanya secara tidak sadar telah membentuk budaya yang baik dan pola kerja yang baik. Contohnya adalah dengan membiasakan mengadakan sharing knowledge antara karyawan dengan karyawan lainnya bahkan ke pimpinan. Selain itu membiasakan melakukan progress laporan kerja rutin tiap bulannya, sehingga dapat diketahui bersama dan jika ada masalah akan dapat dicari solusinya bersama-sama, sehingga knowledge yang ada dapat digunakan dan dimanfaatkan secara baik.

  4. Cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification adalah:
  5. =>  Langkah awal adalah menentukan dahulu fitur apa yang akan dibangun. Kemudian setiap fitur tersebut, harus melihat atau berdasarkan knowledge yang diperlukan atau yang penting berdasarkan hasil proses identifikasi knowledge. Lalu setiap fitur yang akan dibangun harus memenuhi target yang sudah disusun dalam knowledge goal. Intinya adalah harus memastikan bahwa semua knowledge yang penting yang sudah diidentifkasi, dikelola penyimpanannya pada salah satu fitur yang akan dibangun. Dan demikian juga dengan knowledge goal harus dipastikan terpenuhi dengan fitur yang akan dibangun.

  6. Knowledge Map
  7. =>  Merupakan pemetaan keahlian semua karyawan. Hal ini terjadi karena sangat sering ditemui pada karyawan yang baru bergabung untuk bekerja ke dalam satu perusahaan yang ternyata baru diketahui memiliki keahlian yang kurang. Proses ini bisa terjadi sebagai bagian dari adaptasi dari karyawan tersebut, atau juga bisa karena penambahan sistem baru yang tidak dengan cepat bisa dikuasai oleh karyawan tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, maka perusahaan melakukan pemetaan terhadap keahlian semua dan juga membentuk sebuah team yang diharapkan nantinya sebagai jalur komunikasi yang akan membantu karyawan baru untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapai yang belum diketahui.

    Knowledge map digunakan untuk melakukan pendekatan knowledge secara behavioral. Karena dengan melakukan pemetaan keahlian ini dan membentuk sebuah team sebagai sarana untuk bertanya jawab, otomatis dalam team tersebut akan terjadi proses pertukaran atau sharing knowledge bisa sesama team maupun bisa meminta bantuan kepada pimpinan apabila dibutuhkan. Sehingga kesulitan atau permasalah yang dihadapi para karyawan baik yang baru bergabung maupun yang sudah lama bergabung dapat diselesaikan dengan baik.

Email will not be published

Website example

Your Comment: